Perempuan Sebagai Ibu Negara

Pict by rvamag.com

 “Perempuan Sebagai Ibu Negara” yang dimaksudkan disini bukan peran perempuan sebagai istri dari kepala negara namun perempuan sebagai kepala negara.

Mengapa tidak kalo memang perempuan bisa.

Mengapa tidak kalo memang sudah ada emansipasi perempuan.

Mengapa tidak kalo memang kemampuan laki-laki dan perempuan sama.

Sejarah nasional Indonesia saja telah mencatatkan nama-nama perempuan sebagai pahlawan dalam membela bangsa dan Negara Indonesia seperti Cut Nyak Dien, Kristina Martha Tiahahu, dll. Selain itu tercatat nama RA Kartini dan Dewi Sartika sebagai pahlawan dalam memperjuangkan emansipasi perempuan.

Dengan semangat emansipasi dan penyetaraan gender, perempuan menuntut haknya baik secara pribadi maupun konstitusi. Sehingga peran perempuan dalam bermasyarakat bisa lebih luas lagi dan sama dengan para laki-laki, sebagai contohnya saja adalah hak untuk berpolitik.

Kenapa perempuan berpolitik?


Sesuai dengan bunyi UUD 1945 pasal 28 D ayat 3 menyebutkan bahwa “setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama didepan hukum”. Hal tersebut menjelaskan bahwa baik laki-laki maupun perempuan di berbagai aspek memiliki kedudukan yang sama. Terlebih lagi adanya Undang-undang No 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Perwakilan Rakyat, menetapkan adanya 30% keterwakilan perempuan di parlemen pemerintahan. Hal tersebut menandakan pentingnya wanita berpolitik. Sudah jelas bahwasannya perempuan itu juga harus ikut andil dalam dunia politik kan?

Lantas, bagaimana dengan anggapan miring tentang perempuan berpolitik?

Perempuan memiliki kodrat sebagai ibu rumah tangga yang memiliki tugas untuk mendidik anak-anak, mengurusi urusan rumah tangga, dan terutama perannya sebagai istri. Masih banyak pandangan miring terhadap perempuan yang berpolitik karena kodrat alaminya itu. Masih banyak pihak yang menanyakan, apakah perempuan bisa menjalankan tugas utamanya sebagai ibu rumah tangga namun juga menjalankan perannya sebagai perempuan berpolitik? Ini menjadi tugas kita bersama sebagai perempuan. Kita harus bisa menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga juga menajdi perempuan berpolitik. Perempuan sudah dianugerahi kemampuan lebih untuk menjadi makhluk multitasking, pasti bisa menjalankan dua tugas mulia tersebut.

Mungkin memang benar bahwa untuk urusan otot atau kekuatan perempuan masih dibawah laki-laki. Tapi untuk ikut andil dalam politik, perempuan masih memiliki berbagai kemampuan lainnya karena politik tidak hanya tentang kekuatan namun juga berpikir cerdas, menyusun strategis, dan tentunya menarik hati rakyat. Sehingga kualitas perempuan juga bisa diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam dunia politik.

Bagaimana upaya untuk meningkatkan kualitas perempuan berpolitik?

Meskipun sudah didukung undang-undang dan peraturan, masih banyak perempuan yang terjun di dunia politik hanya sekedar memenuhi quota atau kuantitas saja tanpa diiringi dengan kualitasnya. Padahal penting sekali wanita berpolitik. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang harus ditingkatkan seperti :

1.       1. Meningkatkan kualitas pendidikan wanita di dunia politik

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas perempuan di dunia politik adalah dengan ditingkatkannya pengetahuan politik kepada perempuan. Sehingga perempuan dapat memiliki kualitas yang sama dengan laki-laki. Salah satu contohnya adalah latihan kepemimpinan atau leadership untuk perempuan baik di sekolah, kuliah, maupun organisasi.

2.       2. Memberikan kesempatan kepada wanita untuk mengelola organisasi

Meskipun memiliki perasaan yang lembut dan jarang melakukan tindakan memakai otak dan lebih menggunakan perasaan, namun perempuan harus diberikan kesempatan untuk memimpin atau paling tidak mengelola organisasi. Mengapa hal ini sangat diperlukan? Agar perempuan membiasakan dirinya untuk berpikir realistis menggunakan otaknya bukan menggunakan perasaannya.

Saya pernah beberapa kali meiliki ketua organisasi perempuan, meskipun kadang ada baper-bapernya, tapi dengan memberikan para perempuan kesempatan mereka jadi memiliki tanggung jawab. Dan karena kodratnya memiliki hati lembut, para perempuan bisa dengan mudah menyatu dan memahami para anggotanya yang sesama perempuan.

3.       3. Memberikan edukasi kepada semua pihak untuk memahami kesetaraan gender

Hal berikutnya yang tidak kalah penting dilakukan adalah memberikan edukasi kepada semua pihak untuk memahami kesetaraan gender. Sehingga tidak hanya perempuan namun laki-laki juga bisa menghargai hak dari para perempuan. Dengan kesadaran penuh semua pihak, perempuan akan lebih leluasa untuk ikut membangun negara dengan terjun  ke dalam dunia politik.

Siapa saja tokoh perempuan berpolitik?

Jika membicarakan tentang perempuan yang terjun ke dunia politik, mungkin akan memakan waktu berhari-hari saya menuliskannya. Saya akan menuliskan beberapa yang menjadi favorit saya agar teman-teman yang membaca lebih tergelitik hatinya untuk sadar akan politik atau siapa tau terjun ke dunia politik

1.       1. Najwa Shihab

Meskipun Mbak Nana tidak langsung terjun ke dunia politik menjadi anggota legislatif atau sejenisnya, tapi Mbak Nana ini melek banget tentang politik. Beliau sering mengkritisi pemerintahan dan lainnya. Saya suka sekali terhadap kepercayaan dirinya untuk mengutarakan pendapatnya dan tidak tergoyahkan atau dapat dipengaruhi.

2.      2.  Sri Mulyani

Siapa yang tidak kenal dengan meteri kita satu ini? Menteri Keuangan yang memiliki sebuah prestasi besar yaitu pernah menjabat sebagai Direktur Bank Dunia (World Bank) ini pernah membawa Indonesia tetap bertahan pada krisis tahun 2008.

3.       3. Susi Pudjiastuti

Hayo, siapa yang mau ditenggelamkan oleh Bu Susi? Meskipun beliau perempuan, tapi Bu Susi sangat terkenal dengan karakternya yang tegas dan berani. Selama menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, beliau menjadi contoh sosok perempuan yang memiliki power sebagai perempuan.

Jadi, buat teman-teman yang baca sudah taukan kenapa sebagai perempuan kita juga harus minimal memiliki kesadaran tentang politik? Sudah taukan pentingnya wanita berpolitik?

Tulisan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian saya terhadap sesama perempuan. Semoga kita sebagai perempuan sedikit melek dan peduli dengan politik. Dan semoga teman-teman blogger yang menulis dalam rangka FBB Kolaborasi juga jadi belajar akan politik dan pentingnya wanita berpolitik.

Sampai jumpa

Semoga bahagia

You Might Also Like

8 komentar

  1. Memang suka ada anggapan miring kepada perempuan yang berpolitik. Kadang bikin sedih juga. Tapi sebagai perempuan kita harus saling support. Asal mampu tentu perempuan bisa berkiprah di bidang apapun ya

    BalasHapus
  2. Itu contoh tokoh-tokoh perempuannya memang keren-keren dan semuanya bisa jd bukti kalau perempuan juga bisa jd tegas, bukan cuma bisa baper doang XD

    BalasHapus
  3. Saya pun suka dengan ibu susi. Gaya dan caranya bertindak tegas menginspirasi buat tetap berpegang teguh pada kepentingan banyak orang.

    BalasHapus
  4. Berprestasi & berkarakter ya para tokoh politik wanita masa kini, apalagi Mba Nana. Terdabes deh pokoknya😍😍

    BalasHapus
  5. Tokoh perempuan yang main politik sekarang, keren keren yaa, kalo tidak terjun langsung ya setidaknya harus melek politik.

    Tapi, kebanyakan orang-orang kalo perempuan main politik. Itu pasti banyak pendapat miring

    BalasHapus
  6. mbak Nana memang sekarang kritis banget ya sama kondisi negeri ini. salut banget sama beliau

    BalasHapus
  7. Pandangan miring dari masyarakat tak jarang membuat perempuan enggan terjun ke dunia politik padahal peran wanita dibutuhkan di sana. Apalagi dg potensi2 yg tdk dimiliki oleh laki2, perempuan harus ikut maju bersuara dlm pemerintahan.

    BalasHapus
  8. Adalagi mba, bu risma walikota surabaya yang berhasil menutup lokalisasi terbesar di asia tenggara. Beliau wanita berpolitik yang tak kalah berprestasi

    BalasHapus

Seperti didengarkan jika kamu memberi komentar :)